Kementerian Kelautan dan Perikanan mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendongkrak kesejahteraan nelayan kecil di Indonesia. Kolaborasi ini dilakukan termasuk melalui penelitian untuk pemberdayaan nelayan dan pengelolaan pesisir untuk penguatan program-progam berbasis ekonomi biru yang sudah dirancang.
Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), 31 persen kecelakaan pelayaran pada 2018-2020 melibatkan kapal penangkap ikan. Pada 2019 terdapat 25 kecelakaan kapal penangkapan ikan dan 12 kecelakaan pada 2020, dan pada 2021 jumlahnya naik menjadi 19 kasus.
Dampak cuaca ekstrem cukup dirasakan para nelayan. Karenanya sebagian besar nelayan di Kecamatan Juntinyuat, tidak berangkat ke laut. Tapi ada juga sejumlah nelayan yang nekad melaut. Seolah-olah tidak gentar dengan cuaca ekstrem yang ditandai obak besar, angin kencang dan hujan lebat di laut.